Sabtu, 10 Oktober 2015

daulah islamiyyah

TANDA TANDA KEBENARAN ISIS
(Bismillahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin, was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah Muhammad wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in. Wal ‘izzatu lillahi wa li Rasulihi wal mukminin. Amma ba’du.

Kami mulai tulisan ini dengan beberapa pertanyaan berikut:

Mengapa di dunia ini boleh muncul negara agama, seperti Vatikan di Italia? Mengapa di dunia ini boleh berdiri negara liberal kapitalis seperti Amerika dan Uni Eropa? Mengapa di dunia ini boleh berdiri negara atheis komunis seperti China, Kuba, Korea Utara? Mengapa di dunia ini boleh berdiri negara nasionalis seperti Indonesia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan seterusnya? Mengapa di dunia ini boleh berdiri negara kerajaan seperti Inggris, Malaysia, Denmark, Swedia, Spanyol, dan sebagainya? Mengapa di dunia ini boleh berdiri negara kerajaan/keemiran seperti Arab Saudi, UEA, Kuwait, Yordania, dan sebagainya? Mengapa di dunia ini boleh berdiri negara rasialis seperti Israel, Iran, IraQ, (dulu) Afrika Selatan, dan sebagainya?

Negara-negara itu boleh berdiri di atas ideologi masing-masing, dengan wajah dan prinsip politiknya masing-masing. Namun mengapa di dunia ini tidak boleh berdiri NEGARA ISLAM(Daulah Islamiyah)? Ini sangat menghairankan. Ini adalah ketidak-adilan . Semua agama dan ideologi boleh mendirikan negara, tapi Islam dilarang. Padahal Islam mempunya sejarah kenegaraan sangat panjang, melebihi semua ideologi-ideologi tersebut. Islam punya sejarah Kekhalifahan sekitar 1400 tahun lamanya.

Siapa yang Membenci Kebaikan Pasti pada Dirinya ada Keburukan
Siapa yang Membenci Kebaikan Pasti pada Dirinya ada Keburukan

Pertanyaan selanjutnya: Apakah tidak boleh kalau Umat Islam berusaha mendirikan kembali Negara Islami di tanah mereka? Tidak bolehkah kaum Muslimin mendirikan Daulah Islamiyah yang sesuai keyakinan dan ideologi Islaminya? Salahkah kalau generasi Islam masa kini ingin membangun lagi kejayaan peradabannya seperti di masa lalu? Orang atheis, komunis, kapitalis, Yahudi, Nashrani, sosialis, nasionalis, dan seterusnya boleh mendirikan negara, mengapa kaum Muslimin dilarang mendirikan Daulah Islamiyah sebagai impian dan harapan hidup?

Pertanyaan-pertanyaan ini perlu kami sampaikan terlebih dulu, sebelum kita masuk ke pembahasanDaulah Islamiyah fi Iraq wa Syam (ISIS). Jadi berdirinya ISIS adalah buah dari impian, harapan, dan perjuangan kaum Muslimin selama hampir satu abad, sejak runtuhnya Khilafah Turki Utsmani di Turki. Berbagai proyek penegakan Negara Islam sudah dilakukan, dan kini ia menjelma lebih kongkret dalam wujud Daulah Islamiyah di Irak dan Syam, yang dipimpin oleh Al Ustadz Al Amir Al Mujahid Abu Bakar Al Baghdadi hafizhahullah wa iyyana jami’an.

Kalau Amerika melarang berdirinya Daulah Islamiyah ini, maka pertanyaannya: Siapa yang membolehkan mereka mendirikan negara sekuler, kapitalis, liberalis di muka bumi?

Kalau Bani Saud penguasa Hijaz dan Najd melarang berdirinya ISIS, maka pertanyaannya: Mengapa mereka sejak lama tidak mendirikan Daulah Islamiyah tersebut? Mengapa mereka justru mendirikan kerajaan nasionalis Su’udiyah?

Kalau PBB melarang berdirinya ISIS, maka pertanyaannya: Mengapa mereka tidak melarang berdirinya negara Katholik Vatikan, negara Syiah Iran, negara atheis China, Kuba, Korea Utara, dan sebagainya?

Kalau para nasionalis Indonesia merasa sedih dan kecewa dengan berdirinya Negara Islam di Iraq dan Suriah, maka pertanyaannya: Apakah Allah tidak kecewa ketika Anda mengotori bumi-Nya dengan negara nasionalis yang amburadul dan penuh kezhaliman seperti Indonesia selama ini?

Semoga ini akan merintis jalan menuju bangkitnya Khilafah Islamiyah di muka bumi, setelah runtuhnya Turki Utsmani pada 1924 lalu. Amin Allahumma amin.

Kami menyerukan kepada para Habaib, khususnya Habib Rieziq Shihab, para aktivis dan pendukung FPI, untuk mendukung dan menolong Daulah Islamiyah ini; karena pemimpinnya adalah keturunan Ahlul Bait Rasulullah SAW. Al Ustadz Al Mujahid Abu Bakar Al Baghdadi hafizhahullah adalah keturunan Ahlul Bait.

Kami juga menyerukan para Salafiyun, apapun jalurnya dan dimanapun tempatnya, agar mendukung Daulah Islamiyah ISIS ini. Sebab mereka selama ini sangat aktif mendakwahkan: Taat Ulil Amri, taat pemerintah Muslim, taat pemimpin Islam, larangan memberontak penguasa Muslim, dan seterusnya. Hayo kawan-kawan Salafiyun, buktikan kejujuran kalian, buktikan TAUHID kalian di hadapan Allah, Rasul-Nya, dan Ummat ini! Buktikan bahwa pengakuan kalian selama benar, jujur, bahwa agama kalian selama ini adalah lurus di atas Manhaj Salaf. Buktikan wahai saudara-saudaraku Salafiyun rahimakumullah jami’an.

Alhamdulillah, atas izin Allah, secara perlahan-lahan mulai nampak kebenaran Daulah Islamiyah ISIS. Hal itu dapat dibaca dari derasnya permusuhan yang ditujukan padanya dari kekuatan-kekuatan politik anti Islam. Berikut ini sebagian tanda-tanda kebenaran Daulah Islamiyah ISIS:

[1]. Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan ISIS sebagai organisasi terroris, bersama Ikhwanul Muslimin dan Jabhah Nusrah di Suriah. ISIS tidak menyerang kepentingan Saudi, mengapa diteroriskan? Jabhah Nusrah jelas-jelas melawan rezim Syiah Nushairiyah di Suriah, mengapa diteroriskan juga? Bukankah Saudi sangat ingin rezim Bashar Assad dihancurkan di Suriah? Dan Ikhwanul Muslimin sekian lama termasuk organisasi yang taat aturan hukum (sekuler) yang berlaku, mengapa diteroriskan juga? Saudi tidak punya alasan menteroriskan ISIS karena alasan mereka salah & bathil.

[2]. Amerika telah meningkatkan bantuan senjata berat, termasuk pesawat Drone, ke pemerintah Syiah Irak di bawah Nuri Al Maliki. Bantuan senjata itu sedianya untuk memberantas “para teroris” yang tergabung dalam ISIS.

[3]. Perserikatan negara-negara monarkhi Arab, iaitu Saudi, UEA, dan Bahrain sangat menentang pejuang-pejuang Islam di Suriah dan Irak. Mereka akan menangkap para pejuang yang pulang ke negara masing-masing, lalu menjebloskannya ke penjara, jika mereka tidak kembali setelah melewati batas waktu yang mereka tetapkan. Kebathilan raja-raja monarkhi anak keturunan Abu Jahal Cs ini sangat nyata ketika mendukung rezim Abdul Fattah As Sissi di Mesir yang telah membantai ribuan kaum Muslimin dan Mukminin Mesir.

[4]. Perserikatan Syiah di Timur Tengah sangat marah dengan serbuan pasukan ISIS ke Suriah, karena itu dikhawatirkan akan meruntuhkan rezim Bashar Assad. Maka Iran, Hizbullah Libanon, dan tentara rezim Assad bersatu padu membendung pengaruh ISIS di Suriah. Termasuk aktivis-aktivis Syiah di Indonesia dan dunia dimobilisasi untuk membantu rezim Assad.

[5]. Israel sangat ketakutan dengan berdirinya ISIS, serta berkumpulnya para mujahidin global di Suriah. Mereka selama ini sudah kelelahan menghadapi Hamas, lalu datang rombongan mujahidin dalam jumlah lebih besar, yaitu ISIS, Jabhah Nusrah, Jabhah Islamiyah, dan sebagainya. Israel tidak mau rezim Assad runtuh, lalu berganti pemerintahan Islam di Suriah. Kalau sampai begitu, ancaman terhadap Israel akan semakin terbuka dan berbahaya. (Amin Allahumma amin).

[6]. Negara-negara anti Islam di dunia sepakat tidak mendukung perjuangan mujahidin di Suriah dan mempersulit siapa saja yang hendak terjun membantu mujahidin kesana. Bagi mereka yang ingin datang ke Irak untuk membantu ISIS juga dipersulit dan diancam dengan tuduhan terorisme.

[7]. Daulah Islamiyah ISIS juga dimusuhi oleh PKK, partai komunis Kurdi, yang tentu saja haluan akidahnya atheis dan komunis. PKK terus melancarkan permusuhan dan serangan, sesuatu yang tidak mereka lakukan kepada pemerintah Turki.

[8]. Lembaga dunia seperti PBB tidak ada kepeduliannya sedikit pun kepada ISIS, atau kaum Muslimin yang dibantai rezim Assad di Suriah. Lembaga seperti OKI, Parlemen Uni Eropa, sama saja mereka.

[9]. Kaum hedonis, liberalis, mulhid Arab sepakat untuk membenci ISIS, menentangnya, menjelek-jelekkan citranya, dan tidak menghendaki berdirinya negara berazaskan Islam. Demikian juga para cendekiawan, pemikir, penulis, wartawan, seniman, dan sebagainya di dunia Arab. Mereka takut jika Syariat Islam tegak berdiri, mereka tak boleh berhedon-hedon ria. Seperti ungkapan terkenal dari Ulil Abshar bahwa: “Negara sekular bisa menampung hawa maksiyat dan kesalehan sekaligus.”

[10]. Berdirinya ISIS juga dibenci oleh para ulama bayaran, yang menjual fatwa dan ilmu agama, untuk mendapat kemuliaan dunia, kesenangan syahwat, popularitas, dan kenyamanan hidup. Orang-orang begini banyak, di Timur Tengah maupun di Indonesia dan dunia Islam. Mereka disebut dalam Al Qur’an dengan ungkapan: Yasytaruna bi ayatillah tsamanan qalilan (menjual ayat-ayat Allah dengan harga murah). Harga murah di sini maksudnya, menjual dengan imbalan kenikmatan dunia.

Dari hal-hal seperti ini tampak jelas bahwa yang membenci ISIS adalah: Amerika, Uni Eropa, Bashar Assad, Zionis Israel, raja-raja monarkhi Arab, Syiah Iran-Irak-Libanon-Suriah, kaum hedonis, dan para sekutunya.

Ada juga yang membenci ISIS karena salah paham, belum mengerti, atau mendapat sekian banyak informasi salah dari media-media sekuler. Orang-orang yang salah paham, semoga mendapat tuntunan dan taufik dari Allah Ta’ala. Amin ya Salla
Ada yang mengatakan, kalau ISIS dibenci oleh Arab Saudi, tidak menjamin bahwa ISIS menjadi benar. Maka 
persoalannya adalah: Bagaimana dengan Amerika, Eropah, Zionis Israel, Syiah, kaum hedonis dan liberal yang juga sama-sama membencinya? Pertanyaan lain: Bagaimana dengan Ikhwanul Muslimin yang juga dibenci Saudi, dan Jabhah Nusrah yang berjuang di Suriah? Apa salah mereka sehingga dibenci? Pertanyaan lanjutan: Mengapa bukan Saudi sendiri yang memulakan berdirinya Daulah Islamiyah, padahal mereka memiliki sejuta satu kemampuan untuk membentuk negara Islam? Mengapa Saudi sekian lama membentuk negara kerajaan nasionalis? Andaikan dulu, di masa lalu, Allah tidak menolong Muhammad Al Saud rahimahullah dengan Jihad para penuntut ilmu (Wahabi), pastilah tidak akan pernah berdiri Kerajaan Saudi.

Kami sangat berharap kepada ikhwan-akhwat Salafiyun di seluruh dunia agar segera mengulurkan tangan kepada Daulah Islamiyah ISIS di Iraq dan Suriah ini. Kami berharap mereka membantu dengan tenaga, pemikiran, dukungan moral, dana, santunan sosial, atau minimal dengan doa. Mengapa demikian? Karena ikhwan-akhwat Salafiyun terkenal dengan seruannya untuk taat Ulil Amri, mendukung pemimpin Muslim, mendukung pemerintahan Islam. Kini Islam, kaum Muslimin, dan Allah Ta’ala sedang menantikan uluran tangan dan bukti keberpihakan mereka kepada Manhaj Salaf. Semoga Allah Ta’ala merahmati mereka di atas Al Haq, menunjuki jalan yang kuat dan teguh, serta membuat mereka mencintai Sunnah selamanya. Amin Allahumma amin.

Demikian sekilas tulisan sederhana yang bisa kami sampaikan. Semoga bermanfaat, memberi pencerahan (dengan izin Allah), serta berterima di hati-hati kaum Muslimin di mana saja mereka berada. Amin ya Rabbal ‘alamiin.

Naqulu qauli hadza nastaghfirullaha lana wa lakum jami’an, walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin, wallahu a’lam bisshawaab, was salamu ‘alaikum wa rahmatullah wabarakaatuh.
copy paste dari blog lain untuk dikongsi bersama dan dijadikan renungan